Karakter Positif Manusia Jawa

Ada sejumlah karakter dominan manusia Jawa yang bersifat positif maupun negatif. Untuk karakter positif dominan manusia Jawa ada 10 karakter, yaitu:
1.    Orang Jawa suka menyatakan segala sesuatu secara tidak langsung. Cenderung bersikap semu terselubung. Manusia Jawa penuh simbol, suka menyimpan kata-kata tersamar. Setiap yang datang padanya diterima dengan baik seperti diungkap watak orang Jawa dalam peribahasa: wong Jawa nggone semu; sinamun ing samudana; sesadone ingadu manis.
2.      Tutur kata perbuatan orang Jawa menjunjung tinggi kehalusan, tata krama dan semangat persatuan tenggang rasa (tepa slira).
3.         Orang Jawa, terbuka, mudah melakukan hubungan komunikasi pergaulan dengan siapapun. Berusaha rukun, bergotong royong,  sebisa mungkin menghindari konflik. Seperti tercermin dalam: rukun agawe santos dan crah agawe bubrah.
4.         Suka prihatin dan melakukan olah batin. Sesuai peribahasa: wong jawa gedhe tapane. Orang Jawa memiliki semangat besar untuk bertapa (menjalani asketisme) atau laku prihatin. Seperti dalam: cegah dhahar lawan guling.
5.          Memiliki sifat rela, seperti dalam peribahasa: rila lamun ketaman, kelangan nora gegetun. Menerima berbagai situasi dengan lapang dada (narima ing pandum), sabar dan tahan cobaan (sabar subur).
6.            Orang Jawa memiliki kesetiaan tinggi (mituhu) dalam mengabdi dan melakukan kerjasama. Temenan, sepi ing pamrih rame ing gawe.
7.            Berbudi luhur, mengutamakan pertimbangan baik buruk dan kepantasan dalam berbuat maupun menilai kondisi (ilok).
8.           Orang Jawa memiliki religiusitas yang sangat tinggi sesuai kepercayaan batin yang dianutnya.
9.       Berbuat cenderung sangat hati-hati. Empan papan, tidak grusa-grusu. Sangat terpengaruh 'eling lan waspada'. Suka mawas diri, dalam arti tidak terlampau tergiur oleh derajat pangkat semat kramat hormat.
10.    Orang Jawa memiliki perhatian dan kepercayaan yang sangat tinggi hubungannya dengan metafisika. Hubungan makro-mikrokosmos.

0 comments: