Taukah anda
kenapa Kerajaan Mataram Islam akhirnya (di)pecah menjadi Kraton Surakarta
(Solo) dan Kraton Ngayogyakarta (Yogya)? Karena kecerobohan Pakubuwono II yang
menandatangani perjanjian Ponorogo dimana isinya adalah menyerahkan semua
wilayah mataram kepada VOC. Penandatanganan itu tidak dirundingkan dulu karena
merupakan balas jasa kepada VOC yang telah menyelamatkan PB II dalam peristiwa
gegerpecinan. Geger pecinan itu waktu Kraton Kartasura (sebelum pindah ke Surakarta)
diserbu oleh pedagang tionghoa. Sehingga, adik PB II yang tak lain adalah P. Mangkubumi
(kelak mjadi HB I) meradang sekali mendengar hal tersebut. Namun karena sudah terlanjur,
maka tak ada jalan lain untuk menggagalkan perjanjian tersebut. Maka dengan kecerdasannya
P. Mangkubumi 'izin' untuk memberontak. Maka meletuslah pemberontakan P. Mangkubumi
bertahun-tahun tidak bisa diredam. Maka Belanda menyerah untuk membagi setengah
wilayah mataram kepada P. Mangkubumi. Maka mulai itulah lahir Negari Dalem Ngayogyakarta
yang sangat anti belanda. Berbeda dengan Surakarta yang selalu mesra dengan
mereka. Gelar Susuhunan (Sunan) dianggap sakral sekali sehingga Raja Yogya
merasa tidak pantas maka memilih gelar sultan, berbeda dengan mereka. Puncak puncaknya
pada kemerdekaan 17 Agustus 45, Yogya langsung siap bergabung. Bertolak belakang
dengan yang disana yang justru kebalikannya. Maka dari itu dulu mereka pernah
berstatus Daerah Istimewa. Tapi rakyatnya meminta untuk dicabut. Di sini rakyat
meminta keistimewaan. Di sini raja sangat dihormati karna sangat mengayomi. Di sana
rajanya malah bisa-bisanya digembok di kratonnya sendiri. Aneh bin ajaib. Dan
mereka kini meminta kembali keistimewaan. Yang minta malah keluarga ningrat. Memalukan.
Disini justru rakyat yang minta. Ya begitulah kalo otaknya trepes. Sama dengan
blangkonnya. Yang jelas warga Yogya jangan anarki. Ndak menyamai polahnya sana.
Dulu saat kerusuhan mei 98. Di sana (maaf) etnis nonpribumi dibakar hidup-hidup.
Di Yogya nonpribumi aman dan diamankan. Sultan berperan besar dalam hal itu.
0 comments:
Posting Komentar