Penduduk Merapi

Merapi dipercaya sebagian masyarakat sebagai keraton gaib yang dihuni para mahluk alam gaib beserta penghuni lainnya. Pasar Bubrah yang sering digunakan para Pendaki untuk berkemah, adalah pasarnya para lelembut merapi. Pada saat terjadinya erupsi itu dimaknai bahwa para 'penduduk merapi' sedang punya hajad besar dalam membangun “keraton”. warga disekitar diminta untuk bersabar, tabah, tawakal, suci hati, hidup sejalan dengan alam, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Dalam sejarahnya, masyarakat mengenal beberapa penduduk merapi, yaitu
1.        Eyang Merapi: Pimpinan seluruh lelembut penghuni Gunung Merapi
2.        Eyang Sapu Jagad: Juru kunci kawah Merapi, yang bertugas untuk membuka kawah bila sudah tiba saatnya akan erupsi
3.        Eyang Megantara: memiliki tugas mengondisikan cuaca di sekitar Merapi, hujan atau panas formatnya di Eyang Megantara.
4.        Nyi Gadung Melati: bertugas menjaga tingkat kesuburan tetumbuhan di sekitar Merapi.
5.        Eyang Antaboga: bertugas menjadi "sabuk" bagi Merapi
6.        Kyai Petruk: bertugas memberi wangsit mengenai waktu meletusnya Merapi serta tips-tips tertentu kepada penduduk
7.        Kyai Sapu Angin: tugasnya menyimak dan mengondisikan arah angin di Merapi
8.        Kyai Wola-Wali: tugasnya sebagai front office sekaligus mengatur teras keraton Merapi
9.        Kartadimejo: Satgas khusus Garis keras Merapi sekaligus menjaga satwa gunung Merapi

Penyampaian saya tadi bukan untuk menakuti atau syirik. Tapi mengenalkan bahwa kita hidup berdampingan.

0 comments: