Derby Jogja #2


Pada kesempatan kali ini, aku ingin bercerita tentang kisahku di Derby Jogja #2

Ketika aku berada di sekolah, aku dan teman-temanku sedang membahas tentang pertandingan antara PSS vs PSIM nanti sore. Kami menjagokan tim yang masing-masing kami dukung. Debat sempat terjadi diantara kami dan akhirnya konsensus pun tidak ada.

Setelah pulang sekolah, aku langsung beristirahat. Setelah adzan asar berkumadang, segera kudirikan sholat ashar dan membulatkan tekad untuk datang ke Stadion Maguwoharjo. Khusus Derby Jogja kali ini, aku dibolehin naik motor ke Stadion Maguwoharjo. Ketika dalam perjalanan (kira-kira di Jalan Sardjito) aku sadar kalo aku gak membawa jas hujan. Puncak penyesalanku terjadi pas di perempatan Jalan Kali Urang dekat Ring Road Utara mulai turun hujan. Di sepanjang perjalanan di Ring Road Utara, hujan makin deras saja. Badanku rasanya bak ditotok oleh hantaman tetesan air hujan yang turun sangat cepat. Badanku rasanya sakit semua.

Ketika sudah mendekati kawasan di sekitar Stadion Maguwoharjo. Aku tiba-tiba lupa dan tidak tahu jalan yang harus kutempuh untuk sampai ke tempat tujuan. Ketika ada seorang suporter tuan rumah lewat di jalan yang sama denganku, aku memutuskan untuk mengikuti dia. Ternyata eh ternyata, dia tidak bermaksud datang ke stadion maguwoharjo tetapi malah bermain ke rumah temannya. Dengan perasaan penuh kecewa, aku memutuskan untuk mencari jalan sendiri -__-“

Setelah sempat kesasar hingga 5 km, akhirnya aku sampai di Stadion Maguwoharjo. Di sana, aku langsung membeli tiket di tribun kuning. Sebelum masuk tribun, aku membuka baju *maaf, agak porno* Selanjutnya, bajuku kuremet-remet atau apalah namanya supaya air yang ada dibajuku keluar. Maklumlah nek aku pake baju yang kayak itu, lama-lama aku bisa masuk angin. Jujur aja, aku ngerasa kedinginan setelah kehujanan selama hampir 30 menit.

Setelah, masuk ke dalam stadion, aku langsung nge-chant mendukung PSIM. Seperti biasa pertandingan berjalan rusuh dan parahnya lagi PSS menang 1-0 berkat gol tunggal M. Eksan yang notabene mantan pemain PSIM di musim sebelumnya. Kesialanku tak berhenti sampai di situ, ketika pulang rombongan kami dilempari petasan atau sejenisnya. Dan yang melempat petasan itu malah langsung kabur -,- Untuk keamanan, romobongan kami juga sangu batu kalo terjadi hal seperti ini lagi.

Alhamdulillah, rombongan kami selamat dan dapat sampai di rumah

0 comments: