Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari luar. Hal ini karena jadwal otak yang harusnya istirahat tapi dipaksakan semalaman untuk terus bekerja. Padahal jadwalnya tidur otak mendapatkan protein untuk kinerjanya.
Jika seseorang terus menerus belajar semalaman, ia akan kurang tidur. Ini akan berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kerja otak yang kurang beristirahat ini akan memberikan dampak buruk pada tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, kurang tidur akibat SKS juga memicu kelenjar di otak merangsang kortisol menjadi hiperaktif. Kortisol adalah hormon stres yang bila jumlahnya berlebih dapat memicu gangguan-gangguan psikis. Jika kondisi ini terus menerus terjadi, bisa membuat seseorang menjadi insomnia. Nantinya ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan baik secara fisik maupun psikis. Akibatnya penganut SKS membutuhkan penanganan khusus agar bisa mengembalikan kualitas tidurnya.
Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Untuk itu seseorang harus mengubah belajarnya agar menjadi lebih efisien dan efektif, seperti dikutip detikcom dari cse.buf-falo.edu, Rabu (16/3).
Dikutip dari Harian Jogja Express/Kamis Wage, 17 Maret 2011/Hal 12
0 comments:
Posting Komentar